Saturday, June 15, 2013

Wong Kar Wai Singkat Secara Singkat

Sementara film-film panjangnya mungkin bisa dianggap "not for everyone", film-film pendek karya Wong Kar Wai mungkin malah lebih asik dinikmati sebagai suguhan keindahan audio & visual tanpa terlalu "terbebani" oleh ceritanya, sehingga mudah diikuti.

Ada beberapa contoh film pendek yang ditulis dan disutradarai Wong Kar Wai, berupa film iklan dari produk2 tertentu. Berhubung dengan tujuan konsumerisme, maka film2 ini haruslah bisa catchy untuk banyak orang.

WKW berhasil merepresentasikan produk yang dipromosikan dalam suatu cerita dan menampilkannya dengan puitis khas WKW, tidak mesti eksplisit, tapi tanpa menghilangkan esensi produknya.
Indah di mata walaupun suaranya disilent, dan indah didengar walaupun tanpa melihat gambar-gambarnya, demikianlah salah satu keistimewaan karya2 Wong Kar Wai.



Déjà Vu for Chivas Regal

Dengan permainan cahaya dan ruang, WKW mempuisikan produk minuman haram di iklan ini, dilengkapi "filosofi cinta" yang baru kali ini saya dengar:

Love is like Ice, how long can you hold on to it?

Ceritanya simpel saja, tentang pertemuan sepasang manusia, lalu mereka berpisah dan sambil si cewek berpesan:

"I will comeback If you grant me three wishes:  same place, same table, same….. miracle.. "

Nah "miracle"nya itu lah produk yang dipromosikan dalam film ini. Ditambah lagi, kehadirannya di film ini ceritanya disertai keajaiban fenomena alam.

Warna gelap keemasan, arsitektur antik nan eksotis, kemegahan interior dan musik dengan aktor-aktris yang indah di mata serta musik yang dramatis, membuat  minuman haram ini tampak begitu berkilau, mewah dan seolah penuh keajaiban.

Film satu ini cukup menonjol keiklanannya karena di beberapa frame, label produknya terlihat jelas.
Ada versi trailer, dan dua episode yang isinya beririsan.

ep 1:


ep 2








Between shadow and golden light, it's Chang Chen in a suit!


There’s Only One Sun for Philips Aurea, LCD TV

Yang satu ini sangat mirip film  2046, dari segi warna-warnanya, kostum  dan suasana futuristiknya bahkan pemilihan musiknya dengan adanya lagu yang sama, walau dari penyanyi berbeda. Ceritanya sih jauh berbeda. Kali ini WKW mengangkat cerita khas kisah mata-mata, yang menghadapi konflik perasan karena terlalu jauh terlibat dengan targetnya. Tentang melihat, mengingat, dan merasa.

It’s hard to look at things   directly
They are too bright and too dark,
Sometimes we need to see things through a screen.
On one side of the screen, memory fades
On the other, they glow forever..
Satu lagi yang nembuat unik film ini adalah perbedaan bahasa anatara tokohnya, si cewek berbahasa prancis, yang cowok2 bahasa rusia. No problem toh buat yangga mengerti keduanya tinggal baca teks bhs inggris, tapi efek yang terdengar rasanya unik sekali,  karena betapa bahasa rusia itu sangat jauh berbeda dari bahasa2 eropa yang lebih sering kita dengar, dan memberi mood yang lebih dramatis. Hal ini juga  mengkukuhkan perbedaan dan jarak yang menyebabkan dilema bagi si agen cewek.


Mbayangkan kalau film ini ditonton melalui layar yang diiklankan...

Cuplikan puisi rusia di akhir film semakin melengkapi kepuitisan film ini, ditambah lagi lagu berbahasa spanyol yang melatari monolog bahasa prancis .. memang tak ada yang sempurna di dunia ini, tapi ini iklan yang nyaris sempurnaaa!!






The Follow for BMW

The Follow adalah salah satu dari sejumlah film pendek BMW dalam serial The Hire yang diperankan Clive Owen, dan merupakan yang paling unik dibanding episode2 yg lain. Secara sinematografi, biasa saja tidak terlalu menonjol warna keWKWannya tapi walau skenarionya tidak ditulis oleh WKW, ceritanya  lebih bermakna dibanding episode-episode serial The Hire yg lain, dan dengan variasi alur dan twist cerita, WKW bisa menempatkan berbagai hal yang khas karya2nya: narasi monolog, adegan dan musik yang pas sehingga tetap berhasil membuatnya puitis disertai adegan ngalamun, dan tokoh wanita yang memakai kaca mata hitam tak lepas-lepas.


Harus itu, harus..... gak afdol kalau gak ada adegan ngalamun

Di episode-episode  yang lain, walaupun seru khas masing2 sutradara, dan pemerannya juga all-star, semuanya mengedepankan tentang kebut2an dengan si BMW. Apakah itu mengejar, dikejar, ataupun balapan. Bahkan versinya Ang Lee malah mengecewakan, karena jadi terlalu Hollywood, tentang kejar2an juga tanpa memunculkan keistimewaannya yang ada di film2 lain, plus “cameo” The Hulk yang gak penting.

The Follow bercerita tentang membuntuti orang, yang justru perlu teknik bagaimana menjaga jarak.... jangan terlalu dekat, dan juga jangan sampai kehilangan yang sangat membutuhkan kesabaran dan pengendalian diri. Bagaimana menunggu, dan bagaimana harus bersikap dan bereaksi terhadap “target”.
Bener deh sodara2, penggemar BMW atau bukan, stalker atau bukan, liat deh yang satu ini.