HOLLYWOOD SECTION
Toy Story 3 (2010)
Menghibur, memberikan jawaban dan penyelesaian yang bagus tentang pertanyaan akan nasib mainan-mainan itu. Kemunculan Barbie & Ken cukup spektakuler, padahal film2 mereka sendiri sangat menyebalkan.
Eclipse (2010)
ehem..uhuk-uhuk...*punya minyak angin?
Remember Me (2010)
Ok. I admit that I have comitted a cardinal sin: to watched Robert Pattinson without Alan Rickman. Well, at least we have Pierce Brosnan here..
Yah filmnya ga begitu penting, tapi mayan lah twist endingnya.Tentang pemuda labil, bermasalah dengan keluarga khususnya ayahnya.
Inception (2010)
Maafkan aku Christopher Nolan....salahku tertidur di sebagian film ini....emang karena lagi cape, ngantuk dan nontonnya kemaleman atau karena kebawa tidur gara2 si Cobb mau nginception lewat mimpiku.
Despicable me (2010)
SERU BANGET!! sangat menghibur, membuat mood jadi enak. Film animasi aksi untuk keluarga, kocak, menyentuh dan mendebarkan. Inti ceritanya cukup sederhana bahkan mudah ditebak, tapi juga mengandung banyak kejutan dan detail-detail kreatif, asyik menontonnya, jadi semangat sambil teriak2.
Shrek 4 (2010)
Lumayan menghibur walou lumayan bikin capek juga. Tetep si Puss in Boots idola kita.
Prince of Persia (2010)
INTOLERABLE!! terlalu mudah ditebak, mana ceritanya mirip banget dengan Shrek yg di atas..bukti kebrengsekan Hollywood dalam pembodohan penonton, penyelewengan sejarah, pembunuhan karakter, menyia2kan bakat akting..khususnya Ben Kingsley ohh...
The Brothers Bloom (2008)
Seru, lucu, menghibur, mengharukan juga. Narasinya menarik. Aktor2nya tampil bagus. Adrien Brody & Rachel Weizs: great chemistry dan Rachel...caaannttiiikkk banget OMG umurnya 40 dan tampak jauh lebih muda daripada Brody!!
King Kong (2005)
Yap saya baru nonton lengkap setelah menyadari jatuh cinta pada Adrien Brody. Seru di bagian petualangan di kapal & pulau misteriusnya. Jack Black aktingnya keren, Brody juga cocok dengan karakter dan perawakan penulis skenario, walau janggal waktu ngeliat dia belagak heroik. Terakhir2nya terlalu memadu tu King Kong waktu manjat2 gedung..cape deehh. Versi originalnya belun nonton.
EUROPE SECTION
Mr. Nobody (2008)
Bisa ngomong apa yaa...film ini BAAAGGUUUSSSSSS BANGEETTTT seolah mewakili semua film bagus yang pernah (dan juga yang belum) saya tonton. Banyak adegan dan ide2 yang pernah ada di berbagai film sebelumnya atau buku2 tertentu, tapi kita juga tidak bisa menghujatnya sebagai tidak orisinil, karena kepiawaian sang sutradara (Jaco Van Dormael) memadukan dan menarasikannya menjadi satu cerita yang utuh menghasilkannya menjadi sebuah karya yang sangat unik dan artistik.Setiap kalimat dalam narasi tokohnya begitu serasi dengan gambar, irama musik latar, dan intonasi tokoh2nya. Bahkan tanpa melihat gambarnya pun film ini terdengar begitu indah, dan Jared Leto begitu..ehem..ganteng dan merdu.
HONGKONG SECTION
Sparrow (2008)
Tentang sekelompok pencopet yang masing2 anggotanya bertemu seorang wanita cantik yang sama. Ternyata mereka terjebak dalam suatu rencana dari wanita itu dan jadi terlibat dengan seorang bos mafia. Pertaruhan pun terjadi.
Film "melek Johnnie To" saya yang pertama. Memang menarik dan unik. Akting bagus, musik latarnya pun unik. Levelnya jauh di atas banyak film hongkong lain, apalagi film hollywood.
quoted: "I've told you, sparrow brings bad luck" .....tapi film "Sparrow" sangat pantas ditonton.
Vengeance (2009)
Dianggap mengecewakan oleh para fans Johnnie To, tapi saya sangat suka. Mungkin karena saya masih beginner dibanding mereka atau karena ada hal2 tertentu yang cukup mengena bagi saya, membuat tersentuh, disamping banyak yang tidak masuk logika.
Tentang Costello, seorang mantan koki yang menantu dan cucu-cucunya dihabisi di rumah mereka sendiri, sementara anak perempuannya terbaring dalam kondisi parah dan memintanya membalaskan dendam. Si Kakek datang jauh2 dari Prancis ke Macau dan menyewa sekelompok pembunuh bayaran. Mereka berhasil melacak siapa dibalik pembantaian tersebut, yaitu bos mafia besar yang sangat berbahaya. Yang merepotkan, Costello sedang berada dalam tahap short term memory lost menuju hilang ingatan akibat gangguan di kepalanya yang sudah berlangsung lama. Lalu, buat apa balas dendam?
Adegan2 spesifik yang membuat saya tersentuh: adegan-adegan memasak dan adegan saat Costello mencari teman2nya di tengah hujan.
Saya anggap sebagai versi Hongkong dari film Memento
KOREAN SECTION
A Moment to Remember (2004)
Lumayan menarik karena mengarsitek. Karakterisasi tokoh2nya pun cukup baik. Tapi sebagai film drama romantis Korea, walaupun jauh lebih baik dan lebih "mantes" daripada Twilight saga, tapi otak, hati dan perut saya masih gak bisa mencernanya.
Saturday, November 13, 2010
Friday, October 01, 2010
Hal-hal yang Sulit Termaafkan di Dekade Kemarin
- Warner Bros, yang meremake Infernal Affairs menjadi The Departed, tahun 2006
- Kemenangan The Departed di Academy Award 2007, bukannya Babel
- Fox Studio dan Stephen Chow yang membuat Dragon Ball Evolution
- Universal Studio yang menyia-nyiakan bakat Jet Li dan Anthony Wong di The Mummy Tomb of The Dragon Emperor
- Bagian akhir The Eye 2 di DVD, alternative ending? karena versi DVD atau versi bajakan? berbeda dari versi bioskop yang alhamdulillah saya tonton. Yang di DVD benar-benar merusak flow keseluruhan, menghilangkan twist ending sebagai jawaban inti untuk keseluruhan film itu argghkk...(seperti yg saya ulas di sini)
- Reality Show/ sinetron yang menggunakan musik OST film 2046 & Infernal Affairs
- Gramedia yang menerjemahkan ulang komik-komik Tintin dan mencetak ulang dalam versi ukuran kecil
- Zhang Yimou yan mengcasting Jay Chou di film Curse of The Golden Flower
Thursday, July 15, 2010
Survey Survey!!!! Karakter film yang anda sukai
Teman-teman, dalam rangka mewarnai dunia dengan kegiatan yang bermutu, bila berkenan, mohon partisipasinya untuk memilih tokoh yang anda sukai atau yang menurut anda memikat atau punya karakterisasi menarik di film yang pernah anda tonton.
Caranya:
Ayo hyoo Silahkan mengingat2 mengenang2 kembali film yang pernah anda tonton
Terimakasih
Catatan:
Yang kita pilih di sini tokoh film ya, bukan pemerannya. Jadi kalau pemeran aselinya mau sebrengsek dan seplayboy apapun, jangan sampai mempengaruhi penilaian terhadap karakter filmnya.
Kalau ada tokoh yang ada di buku juga, kita fokus ke karakter yang di film saja, walaupun terdapat perbedaan.
Sejauh ini, hasil yang terkumpul terlihat di notes facebook saya ini dan beberapa email japri yang mungkin nanti akan dipublish.
CONTOH KASUS:
pilihan sambalado de Pulszky:
Karakter pria favorit:
1. George (Rupert Everett) di My Best Friend's Wedding
Alasan: liat Julianne (Julia Robert) di film itu, kayanya asik banget punya George sebagai gay best Friend
2. Kei the Vampire di film Moon Child

Alasan: keren, cool, dan saya ingin dia jadi ...my gay best friend (teteup) hihihi.
Caranya:
- Silakan pilih minimal satu karakter pria dan satu karakter wanita, beserta judul filmnya.
Kalau bingung karena banyak, anda bisa memilih beberapa karakter, tapi supaya ada batasan, per orang maksimal lima karakter pria dan lima karakter wanita - Cantumkan alasannya, bebas terserah mau alasan fisik semata atau alasan yang lebih filosofis juga boleeeh
- Yang boleh dipilih adalah karakter orang atau binatang maupun benda mati yang memanusia, misal: Simba cs. Kalau binatang yang memang memerankan binatang, sebaiknya tidak dipilih kali ini. King Kong jelas tidak masuk kriteria
- Lingkup filmnya tidak dibatas, silakan dari film Hollywood, Bollywood, Korea, Jepang, Hongkong, Eropa, Indonesia, dari manapun, film orang maupun animasi, genre dan batas waktu tayang film juga tidak dibatasi.
- Silakan tulis di komen atau kalau kalau mau kirim email japri ke romola1913@yahoo.com
Ayo hyoo Silahkan mengingat2 mengenang2 kembali film yang pernah anda tonton
Terimakasih
Catatan:
Yang kita pilih di sini tokoh film ya, bukan pemerannya. Jadi kalau pemeran aselinya mau sebrengsek dan seplayboy apapun, jangan sampai mempengaruhi penilaian terhadap karakter filmnya.
Kalau ada tokoh yang ada di buku juga, kita fokus ke karakter yang di film saja, walaupun terdapat perbedaan.
Sejauh ini, hasil yang terkumpul terlihat di notes facebook saya ini dan beberapa email japri yang mungkin nanti akan dipublish.
CONTOH KASUS:
pilihan sambalado de Pulszky:
Karakter pria favorit:
1. George (Rupert Everett) di My Best Friend's Wedding

2. Kei the Vampire di film Moon Child

Alasan: keren, cool, dan saya ingin dia jadi ...my gay best friend (teteup) hihihi.
Saturday, May 15, 2010
Cintaku Berlianmu
"To kill the enemy, she would have to capture his heart....and break her own"
Se, Jie (2007)
AKA Lust, Caution
Director: Ang Lee
Cast: Tony Leung Chiu Wai, Tang Wei, Wang Lee Hom, Joan Chen
Dengan membaca tagline di atas dan sekilas sinopsisnya, kita sudah bisa mengetahui bahwa tema inti film ini sebetulnya cukup familiar. Tapi, jangan harap akan menemukan cerita seperti yang biasa kita lihat di kebanyakan film-film yang pernah kita tonton. Mengenai judulnya, sepertinya tidak perlu lagi dibahas maknanya.
Lust, Caution dibuat berdasarkan cerita pendek karya Eileen Chang, berlatar belakang sejarah politik di Cina di akhir tahun 30-an sampai awal tahun 40-an, masa pendudukan Jepang di Asia. Tokoh utama kita Wong Chia Chi (Tang Wei), seorang mahasiswi di Hongkong yang bergabung dengan kelompok drama kampus pimpinan Kuang Yu Min (Wang Lee Hom). Mereka mementaskan drama yang membangkitkan patriotisme sekaligus mengumpulkan dana untuk membantu perjuangan bangsanya melawan pendudukan. Tidak cukup begitu, mereka ingin turun lebih jauh ke dalam perjuangan tersebut. Lagi-lagi di bawah pimpinan Kuang Yu Min, disusunlah rencana untuk membunuh seorang pengkhianat bangsa, pejabat pemerintahan kolaborasi Cina-Jepang, Mr. Yee (Tony Leung).
Chia Chi adalah seorang aktris dengan bakat alam yang berhasil sebagai pemeran utama dalam strategi ini. Menyamar sebagai Mrs. Mak yang suaminya selalu bekerja ke luar negeri, Chia Chi berhasil berteman akrab dengan Mrs. Yee (Joan Chen) dan dalam rangka bermain mahjong dia bisa sering mengakses rumah keluarga Yee yang memiliki pengawalan ketat. Rencana selanjutnya, Chia Chi harus berhasil memikat Mr. Yee, dan menjebaknya agar dapat dibunuh teman-temannya.
Kelompok amatir ini ternyata mendapat perhatian dari organisasi mata-mata perjuangan yang resmi. Setelah misi mereka menjadi berantakan dan gagal total, mereka justru direkrut dan dilatih untuk melanjutkan misinya dengan sistem dan keorganisasian yang lebih profesional. Wong Chia Chi pun kembali harus melanjutkan perannya.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? mungkin intinya bisa kita tebak. Wong Chia Chi berhasil memikat Mr. Yee, sementara dia pun (apa boleh buat) terpikat juga. Lalu kemudian? Mungkinkah mereka bisa tetap bersama? Apakah Mr. Yee bisa memaafkan bila mengetahui WCC bermaksud membunuhnya? apakah WCC bisa memaafkan penjahat bangsanya? dan yang lebih penting, mengkhianati teman-temannya? Adakah penyelesaian yang sederhana? Pertanyaan-pertanyaan di atas memang agak meng-sinetron. Tapi percayalah, jangan harap mendapatkan jawaban memadu manis dari film Ang Lee karena di film ini terkandung juga pertanyaan: Apakah Mr. Yee dan WCC pantas mendapat simpati penonton?
Mr. Yee, adalah orang yang penuh kewaspadaan dan sulit mempercayai orang. Apakah dengan pengalamannya dalam politik, semudah itu dia terjebak oleh WCC? Hubungannya dengan WCC jelas membahayakan posisinya sendiri. Mungkin dia sebetulnya telah curiga, tapi mungkin juga dia terbutakan olah cinta, atau menutup mata dengan sengaja sementara anak buahnya sendiri sudah mengetahui dan menyelidiki mengenai WCC. Ataukah, mungkin saja dia balik menjebak WCC.
Hubungan WCC dan Mr. Yee yang terbangun tidak bisa dibilang romantis, begitu aneh dan sulit diterima. Bahkan lebih aneh dibanding romantisme Mina dan Dracula di film karya Coppola.
Tidak banyak kata-kata yang terucap di film LC sehingga kita harus bisa memaknai dialog-dialog yang minimalis itu. Lewat bahasa tubuh, ekspresi wajah, lirikan mata, sesungging senyum dan sebutir berlian, silakan penonton menebak-nebak perasaan mereka yang sebenarnya.
Bagi yang mengharapkan menonton romantisme yang manis di film ini. Sebaiknya pause saja filmnya di bagian gambar-gambar berikut:

Bukan, itu bukanlah gambar Wong Chia Chi dan Mr. Yee, tapi WCC dan Kuang Yu Min. Tentu ada bumbu cinta segi-segi di kisah ini. Selain Mr. Yee yang sudah jelas beristeri, kita bisa lihat bahwa WCC dan KYM adalah pasangan potensial. Seharusnya, jalan cerita mereka bisa berkembang menjadi romantika anak kampus, atau seperti Serial Cantik tentang teman satu unit kegiatan. Tapi, entah salah siapa (untuk gampangnya kita bisa menyalahkan KYM), demi "misi mulia" perjuangan mereka, rencana yang mereka susun menuntut begitu banyak pengorbanan; fisik, mental, dan harga diri.
Uniquely Ang Lee yang tak perlu lagi dibahas panjang lebar. Cukup dengan referensi Crouching Tiger Hidden Dragon dan Brokeback Mountain, penonton bisa mengantisipasi munculnya Lust, Caution sebagai produk tontonan yang solid bernilai seni tinggi, dengan permainan plot dan twist ending. Sayangnya, film ini dianggap tak punya negara oleh panitia Academy Award, sementara penggemar Ang Lee dan pencari tontonan yang berbeda dari yang umum, akan mendapatkan yang sesuai ekspektasinya, atau mungkin juga lebih. Kekuatan akting para aktor, detail setting, sinematografi, kostum dan musik, membuat penonton begitu terhanyut dalam alur cerita, bahkan mungkin merasa sesak oleh intensitas emosi yang mencengkeram di film ini. Sedikit melelahkan mungkin bagi sebagian orang.
Film LC sangat sensasional sekaligus kontroversial. Mendapat Rating NC-17 dan mesti disensor sekian menit untuk dapat tayang di Cina Daratan, karena begitu berani dan vulgar. Tang Wei bahkan karirnya dicekal habis-habisan oleh pemerintah Cina sampai mesti pindah domisili ke Hongkong. Tentu saja, film ini setia pada judulnya. Banyak yang mendukung dan berpendapat bahwa adegan2 "lust" yang ditampilkan Ang Lee adalah kunci dari film ini, dan bila disensor akan menghilangkan bagian penting dalam transformasi karakter tokoh-tokohnya, khususnya Mr. Yee. Mungkin, di sanalah terlihat perbedaan tipis saat "lust" yang bergeser menjadi "love", di perbatasan antara obsesi dan simpati, saat kekuatan niat menjadi kelemahan hati?
Sayangnya, film ini terlalu bagus dan terlalu indah untuk diabaikan apalagi terimbas perdebatan mengenai adegan-adegan "lust" tersebut. Mungkin tanpa adegan-adegan yang mesti sevulgar itu, bisa saja film ini tetap berpegang pada jalurnya. Dengan unsur-unsur yang ada di film ini, terutama pemeran-pemeran yang memilki kekuatan akting tanpa banyak kata, narasi keseluruhan takkan menjadi buyar dengan mengedit beberapa menit film tersebut untuk menjadikannya tontonan yang lebih nyaman bagi banyak orang. Sebagian golongan lain bahkan mencaci film itu, bukan hanya untuk kevulgarannya, tapi juga karena mengangkat tema yang dianggap mencoreng nilai-nilai perjuangan yang dilakukan dengan jalan yang lebih mulia. Kita bisa percaya, Ang Lee tahu apa yang dia buat:
After Brokeback Mountain, Ang Lee was probably free to do whatever he wished, and Lust, Caution is the result (Kozo, 2007). Tapi tidak begitu menurut pemerintah RRC.
Bagi yang belum nonton dan berminat nonton, sebaiknya jangan baca kelanjutan setelah ini. Bagi yang belum nonton dan memang tidak berminat menonton, kalau berminat baca tulisannya, boleh-boleh saja baca untuk mengisi waktu. Bagi yang tidak berminat pada tulisan ini, ya tentunya anda memang tidak sedang membaca ini sekarang.
SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!!
SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!!
SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!!
Kuang Yu Min, yang manis, idealis dan patriotis tetapi begitu teganya dia menumbalkan WCC, bahkan memintanya untuk melanjutkan setelah trauma akan kegagalan misi pertama. Padahal mungkin awalnya WCC bergabung karena tertarik oleh KYM, selain juga rasa patriotisme dan rasa kesepian karena ditinggal ayahnya. Selanjutnya, mungkin WCC kembali bergabung dengan alasan yang sama, atau karena kharisma Mr. Yee, atau sekedar karena sudah kepalang.
Di tengah ketegangan WCC dkk menunggu dan mencari saat yang tepat eksekusi rencana mereka, Mr. Yee malah memberikan sepucuk amplop pada WCC. Tak disangka, isi amplop itu adalah bukti otoritas Mr. Yee yang dengan posisi dan kekayaannya dapat mengakses dan membayar berlian-berlian langka dan memberi kesempatan bagi WCC memilih yang disukainya.
Di sinilah menurut saya, bagian paling menarik dari film ini. Sementara banyak perdebatan dan pembahasan mengenai film ini yang fokus ke bagian "lust and love", saya lebih tertarik dengan bagian "love and diamond".
Saat WCC mengetahui niat Mr. Yee, pikirannya tampak bergejolak. Mungkin baginya, pemberian itu merupakan wujud rasa sayang dari Mr, Yee. Apakah itu berarti WCC adalah wanita materialis karena merasa senang mendapat perhiasan mahal yang langka? Bahkan dia memilih batu yang paling mahal dan paling spesial. Sedangkan Bagi Mr. Yee, mungkin memberikan perhiasan mahal pada seorang wanita merupakan wujud rasa sayangnya, karena tidak ada jalan lain bagi mereka. Mungkin yang dirasakan WCC adalah bahwa setelah pengorbanan dan perjuangan menghadapi perasaannya sendiri, akhirnya "terbayar" juga, bukan oleh angka harga berlian tsb. Ironis mungkin, tapi bisa dibilang inilah bagian paling romantis dari hubungan WCC dan Mr. Yee. Mungkin, mungkin, mungkin. Semua dilema itu tidak terucapkan, penonton hanya bisa menginterpretasikan sendiri apa yang tergambar pada ekspresi keduanya, dan beberapa adegan terakhir yang memiliki kekuatan luar biasa.
Mengambil kesimpulan di akhir film ini berarti menginterpretasi tatapan mata. Apakah tatapan KYM bisa berarti kekecewaan pada WCC, mengandung rasa marah, mungkin memaklumi, atau justru menyampaikan permintaan maaf, penyesalan. Sementara tatapan kosong Mr. Yee pun mengekspresikan jelas apa yang dirasakan, yang sudah dan yang akan dialaminya.
TRIVIAL
Sampai sekarang masih belum bisa menghalau trauma film Brokeback Mountain. . Waktu film Lust, Caution muncul, yang terpikir pertama adalah; siapa tuh cewek pendatang baru yang berakting dengan Tony Leung? rasanya tidak rela doi bersanding dengan yang selain Maggie Cheung, atau Faye Wong, atau A-list actresses lain.
VCD/ DVD edisi Indonesia sensornya berlebihann!! ada beberapa adegan yang sbetulnya gak perlu disensor, mengurangi makna cerita jadi makin jauh grrrr
Saya belum membaca naskah aseli cerita pendeknya, maka tidak membahas perbandingannya di tulisan ini.
Bravo Alexandre Desplat for the beautiful music
Thursday, May 13, 2010
Aku memang telah banyak berbohong padamu, tapi satu yang aku tidak bohong...perasaanku padamu
Pura-pura pendekatan dan pura-pura jatuh cinta kepada seseorang. Latar belakang dan tujuannya bisa beberapa macam, misalnya sekedar taruhan iseng dengan teman, atau dalam kasus yang lebih serius: untuk mengorek informasi, mengambil harta simpanan yang disembunyikan, memanfaatkan untuk misi yang menguntungkan si pihak penipu, melemahkan seorang jagoan, dan yang paling parah adalah dalam rangka misi membunuh. Duh kasihan sekali ya, digombali lalu dibunuh pula.
Familiar ? Mungkin karena sudah cukup sering kita lihat di film-film. Si pihak yang berpura-pura ini bisa merupakan boga lakon dalam misi yang (menurut film itu) mulia, atau dia adalah penjahat ganteng atau cantik yang mendekati boga lakon kita dengan begitu memikat sampai kita pun simpati dan berharap dia benar-benar tulus dan berubah jadi “baik”.
Umumnya, kisah seperti ini berlanjut (sesuai harapan penonton yang “diarahkan” pembuat filmnya) pada tumbuhnya “perasaan yang sebenarnya” dari si pihak yang berpura-pura. Semakin lama, dia semakin merasa berat untuk berbohong, apalagi setelah mengetahui bahwa si korban benar-benar jatuh hati padanya. Lalu, biasanya di saat-saat dia hendak berniat jujur, terungkaplah penyamarannya, dengan tidak sengaja atau karena dibongkar si penjahat sebenarnya yang merasa terancam/ terkhianati. Si pihak yang tertipu akan mengungkapkan kekecewaan, menyadari nyawanya terancam atau jadi sepah habis manis, dan yang paling penting sakit hati karena perasaannya dipermainkan. Si penipu, berusaha menjelaskan.....dan yang paling sering terdengar adalah model kalimat yang saya pakai sebagai judul di atas.
Selain tipe cewe macam Bella Swan, tak semudah itu juga si korban menerima. Biasanya, setelah gombal gombal blah blah, tetap butuh bukti nyata seperti ketika si penipu menyelamatkan si korban dari penjahat yang sebenarnya, atau dari suatu kecelakaan yang mengancam nyawa. Akhirnya si korban pun memaafkannya dan mereka menjadi pasangan berbahagia. Itu kalau film Hollywood.
Kalau di film Hongkong, kasus yang terjadi lebih kompleks dan tragis. Biasanya bagaimanapun si pelaku penyamaran tetap harus menyelesaikan misinya. Sehingga, walaupun di satu sisi terbukti juga kalau cintanya memang tulus, tetapi begitu sulit untuk memaafkannya. Contoh kasus adalah ketika seseorang mendekati anak perempuan dari orang yang harus di bunuhnya. Cerita macam ini di film hongkong tidak bakal berakhir bahagia, karena bahkan para penonton pun sulit untuk menemukan titik temu untuk merelakan mereka sampai bisa bersama. Bahkan, tak ada kesempatan gombal menggombal atau pidato klarifikasi ala hollywood.
Film India, tentu punya model lain lagi. Tapi saya kurang banyak referensinya,. Mungkin berusaha meminta maaf dan meyakinkan ketulusan cintanya dengan bernyanyi-nyanyi sendu atau berjoget2 di bawah curahan hujan.. .??? Atau, versi tragisnya, ada yang bunuh diri atau mati terlindas kereta api.
Kalau di film Korea kasus macam begini bakal disertai kisah cinta segi-segi super membingungkan. Walaupun penonton berpihak ke si pasangan (yang salah satunya pasti tokoh antagonis alias penipu) tetap sulit untuk memaklumi karena keberadaan mereka mengorbankan perasaan beberapa pihak lain yang juga mendapat simpati penonton. Solusi umumnya ada pihak yang mati atau mati bersama, atau bunuh diri bersama dengan romantis, atau mati susul-menyusul.
Karena itulah berdasarkan analisa kurang kerjaan di atas, saya membayangkan seandainya saja film Lust, Caution bukanlah buah karya Ang Lee, tentunya akan memiliki beberapa alternatif penyelesaian:
!!* SPOILER ALERT*!!
Versi Hollywood 1: Mr. Yee ternyata tidak sejahat yang disangka. Dia sebenarnya double agent. Atau di saat2 terakhir itu dia melepaskan diri dari keterikatannya dengan pihak pemerintah kolaborasi, menyelamatkan nyawa WCC dan setelah beberapa menit berbagai gombal dan pidato klarifikasi, damailah mereka.
Hollywood 2: Mr. Yee tetap sebagai penjahat, dan melalui permainan double agent yang cukup seru, KYM lah yang muncul sebagai pahlawan pelindung WCC, happy ending untuk WCC dan KYM.
Versi film korea: karakter istri Mr. Yee dan KYM akan lebih banyak bagian, cinta segi-segi di antara para tokoh akan lebih diekspos. Masalah politiknya takkan bertemu solusi , dan kemungkinan besar akhirnya WCC dan Mr. Yee akan mati bunuh diri. Bersama, susul menyusul, atau salah satu menyusul yang lain setelah hidup memadu depresi beberapa tahun.
Versi Bollywood: WCC bunuh diri atau jatuh di lintasan kereta api. Mr. Yee dan KYM berkelahi dan salah satu juga jatuh, kemungkinan besar KYM. WCC dan KYM kemudian terlindas kereta bersama. Mr. Yee ditangkap pihak pemerintahan baru non-Jepang.
Versi Hongkong 1: Mr. Yee mengetahui rencana terhadap dirinya, balik menjebak WCC. Walaupun memang ada perasaan yang yang sesungguhnnya di antara mereka, politik tetap menang. Namun KYM berhasil membunuh Mr. Yee, dunia damai tapi WCC dan KYM kepalang takkan bisa bersama.
Hongkong 2: WCC sendiri yang membunuh Mr. Yee, yang sebenarnya sudah mengetahui rencana WCC, tapi sengaja memberi kesempatan bagi WCC demi "menebus" dosa-dosanya di dunia. Setelah itu WCC "menghukum " dirinya sendiri, ex: memotong tangannya atau membutakan matanya sendiri (aouch..), atau loncat dari tebing tinggi, entah selanjutnya hidup atau mati. WCC dan KYM tetap tak bisa bersama.
Familiar ? Mungkin karena sudah cukup sering kita lihat di film-film. Si pihak yang berpura-pura ini bisa merupakan boga lakon dalam misi yang (menurut film itu) mulia, atau dia adalah penjahat ganteng atau cantik yang mendekati boga lakon kita dengan begitu memikat sampai kita pun simpati dan berharap dia benar-benar tulus dan berubah jadi “baik”.
Umumnya, kisah seperti ini berlanjut (sesuai harapan penonton yang “diarahkan” pembuat filmnya) pada tumbuhnya “perasaan yang sebenarnya” dari si pihak yang berpura-pura. Semakin lama, dia semakin merasa berat untuk berbohong, apalagi setelah mengetahui bahwa si korban benar-benar jatuh hati padanya. Lalu, biasanya di saat-saat dia hendak berniat jujur, terungkaplah penyamarannya, dengan tidak sengaja atau karena dibongkar si penjahat sebenarnya yang merasa terancam/ terkhianati. Si pihak yang tertipu akan mengungkapkan kekecewaan, menyadari nyawanya terancam atau jadi sepah habis manis, dan yang paling penting sakit hati karena perasaannya dipermainkan. Si penipu, berusaha menjelaskan.....dan yang paling sering terdengar adalah model kalimat yang saya pakai sebagai judul di atas.
Selain tipe cewe macam Bella Swan, tak semudah itu juga si korban menerima. Biasanya, setelah gombal gombal blah blah, tetap butuh bukti nyata seperti ketika si penipu menyelamatkan si korban dari penjahat yang sebenarnya, atau dari suatu kecelakaan yang mengancam nyawa. Akhirnya si korban pun memaafkannya dan mereka menjadi pasangan berbahagia. Itu kalau film Hollywood.
Kalau di film Hongkong, kasus yang terjadi lebih kompleks dan tragis. Biasanya bagaimanapun si pelaku penyamaran tetap harus menyelesaikan misinya. Sehingga, walaupun di satu sisi terbukti juga kalau cintanya memang tulus, tetapi begitu sulit untuk memaafkannya. Contoh kasus adalah ketika seseorang mendekati anak perempuan dari orang yang harus di bunuhnya. Cerita macam ini di film hongkong tidak bakal berakhir bahagia, karena bahkan para penonton pun sulit untuk menemukan titik temu untuk merelakan mereka sampai bisa bersama. Bahkan, tak ada kesempatan gombal menggombal atau pidato klarifikasi ala hollywood.
Film India, tentu punya model lain lagi. Tapi saya kurang banyak referensinya,. Mungkin berusaha meminta maaf dan meyakinkan ketulusan cintanya dengan bernyanyi-nyanyi sendu atau berjoget2 di bawah curahan hujan.. .??? Atau, versi tragisnya, ada yang bunuh diri atau mati terlindas kereta api.
Kalau di film Korea kasus macam begini bakal disertai kisah cinta segi-segi super membingungkan. Walaupun penonton berpihak ke si pasangan (yang salah satunya pasti tokoh antagonis alias penipu) tetap sulit untuk memaklumi karena keberadaan mereka mengorbankan perasaan beberapa pihak lain yang juga mendapat simpati penonton. Solusi umumnya ada pihak yang mati atau mati bersama, atau bunuh diri bersama dengan romantis, atau mati susul-menyusul.
Karena itulah berdasarkan analisa kurang kerjaan di atas, saya membayangkan seandainya saja film Lust, Caution bukanlah buah karya Ang Lee, tentunya akan memiliki beberapa alternatif penyelesaian:
!!* SPOILER ALERT*!!
Versi Hollywood 1: Mr. Yee ternyata tidak sejahat yang disangka. Dia sebenarnya double agent. Atau di saat2 terakhir itu dia melepaskan diri dari keterikatannya dengan pihak pemerintah kolaborasi, menyelamatkan nyawa WCC dan setelah beberapa menit berbagai gombal dan pidato klarifikasi, damailah mereka.
Hollywood 2: Mr. Yee tetap sebagai penjahat, dan melalui permainan double agent yang cukup seru, KYM lah yang muncul sebagai pahlawan pelindung WCC, happy ending untuk WCC dan KYM.
Versi film korea: karakter istri Mr. Yee dan KYM akan lebih banyak bagian, cinta segi-segi di antara para tokoh akan lebih diekspos. Masalah politiknya takkan bertemu solusi , dan kemungkinan besar akhirnya WCC dan Mr. Yee akan mati bunuh diri. Bersama, susul menyusul, atau salah satu menyusul yang lain setelah hidup memadu depresi beberapa tahun.
Versi Bollywood: WCC bunuh diri atau jatuh di lintasan kereta api. Mr. Yee dan KYM berkelahi dan salah satu juga jatuh, kemungkinan besar KYM. WCC dan KYM kemudian terlindas kereta bersama. Mr. Yee ditangkap pihak pemerintahan baru non-Jepang.
Versi Hongkong 1: Mr. Yee mengetahui rencana terhadap dirinya, balik menjebak WCC. Walaupun memang ada perasaan yang yang sesungguhnnya di antara mereka, politik tetap menang. Namun KYM berhasil membunuh Mr. Yee, dunia damai tapi WCC dan KYM kepalang takkan bisa bersama.
Hongkong 2: WCC sendiri yang membunuh Mr. Yee, yang sebenarnya sudah mengetahui rencana WCC, tapi sengaja memberi kesempatan bagi WCC demi "menebus" dosa-dosanya di dunia. Setelah itu WCC "menghukum " dirinya sendiri, ex: memotong tangannya atau membutakan matanya sendiri (aouch..), atau loncat dari tebing tinggi, entah selanjutnya hidup atau mati. WCC dan KYM tetap tak bisa bersama.
Subscribe to:
Posts (Atom)