Thursday, April 28, 2011

Catatan Singkat Film 4

HOLLYWOOD

The Green Hornet
Niat nonton murni mencari hiburan, sekedar ingin tahu, dan sama sekali tidak termotivasi dengan keberadaan Jay Chou. Ternyata, saya malah mendapatkan hal2 yang jauh melebihi ekspektasi. Lucu, seru. Untuk aksinya tidak ada yang baru; Kejar2an tembak2an , kekacauan demi "keadilan" yang justru membahayakan orang lain, pengrusakan sana-sini. Bahkan, rasanya miris ketika harus tertawa saat adegan heboh yang menyebabkan kematian orang.
Yang menarik di The Green Hornet adalah bromance antara Brit Reidd dan Kato. Dan, sepanjang film bisa dikatakan tidak ada momen yang terlalu perlu untuk dihayati sebagai suatu nilai moral, dan ini justru yang membuatnya menarik. Sampai terakhir saya tidak merasa bahwa mereka adalah karakter ideal yang perlu diteladanai dan memegang nilai-nilai tertentu, walaupun sebetulnya mungkin ada juga pesan moralnya sedikiiiit. Seth Rogen cocok memerankan pemuda konyol yang lucu, beremangat tapi juga menyebalkan sampai akhir. Dan hey, terimakasih pada film ini saya jadi agak menghargai Jay Chou sementara tentu saja Cristoph Waltz sebagai Chudnofsky tampil luar biasa.Tak kalah kagumnya saya dengan penampilan cameo James Franco!!!

The King's Speech, 2010
Film pemenang OSCAR tentu harus ditonton. Sebetulnya bukan selera saya karena pola ceritanya yang terlalu bisa ditebak (disamping fakta2 sejarah yang sejujurnya juga saya belum tau sih), tapi aktor2nya memang hebat jadi menarik dilihat, dan latar belakang sejarahnya jaid bisa wawasan.Malah tadinya saya mau antisipasi bakal ketiduran waktu nonton, Ternyata nggak hehe Geoffrey Rush kErenn!! Helena Bonham juga kerenn!! salahkah saya kalau menganggap Colin Firth biasa aja? (emm kayanya bakal ada yang nimpuk dari meja sebelah).
Hollywood is all about speech.

HONG KONG

Crossing Hennessy, 2010
Hampir saja saya menganggap orang Hongkong itu isinya cuma polisi dan mafia.
Film Crossing Hennessy menyoroti profesi "masyarakat biasa-biasa"  pedagang elektronik dan perlengkapan sanitari di jalan Hennessy dengan kehidupannya yang tidak terlalu aneh, Bisa terjadi pada siapa saja.
Walau diipromosikan dengan janji komedi romantisi, jangan harap menemukan yang seperti film2 Hollywood bahkan film2 HK lainnya. Cara bertutur film ini sangat sederhana, tapi bisa mengulik perasaan tanpa terasa sengaja, walau mungkin tidak semua orang bisa menemukan dan menikmatinya . Yaa ada sih beberapa adegan yang agak "menyinetron" tapi tetap tidak berlebihan dan cocok dengan karakterisasi dari para aktor-aktrisnya. Lirikan mata dan gerak tubuh Tang Wei bisa mengungkapkan banyak makna tanpa dialog, jenis akting yang sangat jarang kita temukan di film hollywood.  Sementara Jacky Cheung tidak usah berusaha lebih lucu lagi, karena memang tidak mesti lucu, kita cukup menganggap dia karakter yang agak konyol tapi menyenangkan . Juga para pemeran pendukungnya, mereka berperan sesuai porsinya, dan membuat karakternya memiliki daya pikat tertentu.
Saya masih belum cukup mengulang2 adegan endingnya. Film yang sangat berharga.

Detective Dee and the mystery of the phantom Flame.
Cerita detektif yang mengaduk2 sejarah, fantasi dan aksi. Sangat menghibur, sangat menyenangkan untuk diikuti. Penuh aksi mendebarkan, hal-hal yang tidak masuk di akal. Selama kita terhibur, perduli apa dengan bobot cerita? perduli kalau saya sih. Detective Dee memang tidak punya bobot yang cukup mendalam, tapi dengan plot twist  dan logika antagonis-protagonis yang tidak mutlak dan hitam putih, cukup membuat film ini jadi favorit. Terimakasih buat Tsui Hark, kembali menghibur saya

JEPANG

Goemon
Sekilas trailernya, seperti film aksi fantasi dengan banyak efek komputer.
Tak disangka, baru beberapa menit saya sudah sebel sama jagoannya tapi jatuh cinta sama dua lawannya.   Bisa dikatakan mirip Detective Dee, film ini mencampur adukkan fantasi dan fakta sejarah. Walau mungkin hanya mengambil salah satu sudut pandang atau salah satu versi atau mengocok berbagai versi, bisa terlahir karya film yang menghibur bahkan mungkin memancing penontonnya untuk mempelajari lebih jauh.
Kalau dibandingkan Detective Dee, Goemon punya bobot cerita yang lebih mendalam dan lebih mengulik humaniora.