Sementara film-film panjangnya mungkin bisa dianggap "not for
everyone", film-film pendek karya Wong Kar Wai mungkin malah lebih asik
dinikmati sebagai suguhan keindahan audio & visual tanpa terlalu
"terbebani" oleh ceritanya, sehingga mudah diikuti.
Ada
beberapa contoh film pendek yang ditulis dan disutradarai Wong Kar Wai,
berupa film iklan dari produk2 tertentu. Berhubung dengan tujuan
konsumerisme, maka film2 ini haruslah bisa catchy untuk banyak orang.
WKW
berhasil merepresentasikan produk yang dipromosikan dalam suatu cerita
dan menampilkannya dengan puitis khas WKW, tidak mesti eksplisit, tapi
tanpa menghilangkan esensi produknya.
Indah di mata walaupun suaranya disilent, dan indah didengar walaupun tanpa melihat gambar-gambarnya, demikianlah salah satu keistimewaan karya2 Wong Kar Wai.
Déjà Vu for Chivas Regal
Dengan
permainan cahaya dan ruang, WKW mempuisikan produk minuman haram di
iklan ini, dilengkapi "filosofi cinta" yang baru kali ini saya dengar:
Love is like Ice, how long can you hold on to it?
Ceritanya simpel saja, tentang pertemuan sepasang manusia, lalu mereka berpisah dan sambil si cewek berpesan:
"I will comeback If you grant me three wishes: same place, same table, same….. miracle.. "
Nah
"miracle"nya itu lah produk yang dipromosikan dalam film ini. Ditambah
lagi, kehadirannya di film ini ceritanya disertai keajaiban fenomena
alam.
Warna gelap keemasan, arsitektur antik nan
eksotis, kemegahan interior dan musik dengan aktor-aktris yang indah di
mata serta musik yang dramatis, membuat minuman haram ini tampak begitu
berkilau, mewah dan seolah penuh keajaiban.
Film satu ini cukup menonjol keiklanannya karena di beberapa frame, label produknya terlihat jelas.
Ada versi trailer, dan dua episode yang isinya beririsan.
ep 1:
ep 2
Between shadow and golden light, it's Chang Chen in a suit!
There’s Only One Sun for Philips Aurea, LCD TV
Yang
satu ini sangat mirip film 2046, dari segi warna-warnanya, kostum dan
suasana futuristiknya bahkan pemilihan musiknya dengan adanya lagu yang
sama, walau dari penyanyi berbeda. Ceritanya sih jauh berbeda. Kali ini
WKW mengangkat cerita khas kisah mata-mata, yang menghadapi konflik
perasan karena terlalu jauh terlibat dengan targetnya. Tentang melihat,
mengingat, dan merasa.
It’s hard to look at things directly
They are too bright and too dark,
Sometimes we need to see things through a screen.
On one side of the screen, memory fades
On the other, they glow forever..
Satu
lagi yang nembuat unik film ini adalah perbedaan bahasa anatara
tokohnya, si cewek berbahasa prancis, yang cowok2 bahasa rusia. No
problem toh buat yangga mengerti keduanya tinggal baca teks bhs inggris,
tapi efek yang terdengar rasanya unik sekali, karena betapa bahasa
rusia itu sangat jauh berbeda dari bahasa2 eropa yang lebih sering kita
dengar, dan memberi mood yang lebih dramatis. Hal ini juga mengkukuhkan
perbedaan dan jarak yang menyebabkan dilema bagi si agen cewek.
Mbayangkan kalau film ini ditonton melalui layar yang diiklankan...
Cuplikan
puisi rusia di akhir film semakin melengkapi kepuitisan film ini,
ditambah lagi lagu berbahasa spanyol yang melatari monolog bahasa
prancis .. memang tak ada yang sempurna di dunia ini, tapi ini iklan
yang nyaris sempurnaaa!!
The Follow for BMW
The
Follow adalah salah satu dari sejumlah film pendek BMW dalam serial The
Hire yang diperankan Clive Owen, dan merupakan yang paling unik
dibanding episode2 yg lain. Secara sinematografi, biasa saja tidak
terlalu menonjol warna keWKWannya tapi walau skenarionya tidak ditulis
oleh WKW, ceritanya lebih bermakna dibanding episode-episode serial The
Hire yg lain, dan dengan variasi alur dan twist cerita, WKW bisa
menempatkan berbagai hal yang khas karya2nya: narasi monolog, adegan
dan musik yang pas sehingga tetap berhasil membuatnya puitis disertai
adegan ngalamun, dan tokoh wanita yang memakai kaca mata hitam tak
lepas-lepas.
Harus itu, harus..... gak afdol kalau gak ada adegan ngalamun
Di episode-episode yang lain, walaupun seru khas masing2 sutradara, dan pemerannya juga all-star,
semuanya mengedepankan tentang kebut2an dengan si BMW. Apakah itu mengejar, dikejar, ataupun balapan. Bahkan versinya Ang Lee malah
mengecewakan, karena jadi terlalu Hollywood, tentang kejar2an juga tanpa
memunculkan keistimewaannya yang ada di film2 lain, plus “cameo” The
Hulk yang gak penting.
The Follow bercerita tentang
membuntuti orang, yang justru perlu teknik bagaimana menjaga jarak....
jangan terlalu dekat, dan juga jangan sampai kehilangan yang sangat
membutuhkan kesabaran dan pengendalian diri. Bagaimana menunggu, dan
bagaimana harus bersikap dan bereaksi terhadap “target”.
Bener deh sodara2, penggemar BMW atau bukan, stalker atau bukan, liat deh yang satu ini.