Kembalikan kehormatan filosofis SAMBALADO!
Setelah (tidak sengaja) menyimak lirik lagu Sambalado, saya merasa telah terjadi penistaan terhadap makna dan filosofi dari istilah sambalado dalam lirik lagu tersebut.
Baik
sambalado maupun sambal adalah produk budaya tinggi kuliner bangsa
Indonesia, dengan ratusan, mungkin ribuan variasi dari Sabang sampai
Merauke.
Istilah sambalado sendiri yang merupakan bahasa Minang, juga berarti aneka menu olahan cabai dengan ragam kombinasi bahan, bumbu, dan cara pengolahan, yang menghasilkan makanan dengan berbagai rasa dan warna, bukan sekedar pelengkap apalagi penyedap yang "enaknya di mulut saja". Sambalado merupakan unsur penting dalam menu masakan sebagai salah satu faktor penentu untuk asupan gizi pada tubuh manusia, bahkan bahan-bahan penyusunnya sendiri terbukti mengandung vitamin dan anti oksidan.
Sambal sejati bukanlah sekedar rasa pedas di mulut yang lalu hilang, apalagi yang ujung-ujungnya bikin sakit hati. Sambal sejati merupakan salah satu anugerah duniawi yang diberikan kepada manusia untuk dinikmati dan disyukuri.
Istilah sambalado sendiri yang merupakan bahasa Minang, juga berarti aneka menu olahan cabai dengan ragam kombinasi bahan, bumbu, dan cara pengolahan, yang menghasilkan makanan dengan berbagai rasa dan warna, bukan sekedar pelengkap apalagi penyedap yang "enaknya di mulut saja". Sambalado merupakan unsur penting dalam menu masakan sebagai salah satu faktor penentu untuk asupan gizi pada tubuh manusia, bahkan bahan-bahan penyusunnya sendiri terbukti mengandung vitamin dan anti oksidan.
Sambal sejati bukanlah sekedar rasa pedas di mulut yang lalu hilang, apalagi yang ujung-ujungnya bikin sakit hati. Sambal sejati merupakan salah satu anugerah duniawi yang diberikan kepada manusia untuk dinikmati dan disyukuri.