Comrades, Almost a Love Story ( 甜蜜蜜), 1996
Director: Peter Chan Ho-Sun
Writer: Ivy Ho
Cast:
Maggie Cheung Man-Yuk, Leon
Lai Ming, Eric Tsang Chi-Wai,
Kristy Yeung Kung-Yu, Joe
Cheung Tung-Cho, Christopher Doyle
Contoh
tipe manusia yg biasanya menjadi “musuh bersama” kita di dunia nyata:
Suami yg selingkuh dan wanita selingkuhan yang suka memanfaatkan orang
(apalagi kalau kita adalah korban mereka). Namun, ketika sebuah film
menjadikan tokoh seperti mereka ini sebagai pemeran utamanya, kita akan
melihat dari sudut pandang lain, yang mungkin akan membuat kita
memaklumi kesalahan kedua tokoh ini.
Film "Comrades,
Almost a Love Story" a.k.a. "Tian Mi Mi" adalah salah satunya. Dengan
menampilkan alur cerita dalam rentang masa kehidupan hampir satu dekade
dengan karakterisasi kuat tokoh-tokohnya, penonton dapat mengeksplorasi
dinamika perasaan yang begitu kaya, kompleks, yang seringkali terlalu
disederhanakan dalam film-film jenis drama Hollywood. Latar belakang
lokasi dan budaya membantu memberikan gambaran dan pemahaman yang
memperkaya film ini dari sekedar kisah cinta tanpa akar.
Xiao
Jun (Leon Lai), seperti kebanyakan warga Mainland China merantau dari
kampungnya ke Hong Kong untuk bekerja. Dalam kegagapannya menghadapi
dunia baru disertai hambatan bahasa, dia berteman dengan Li Chiao
(Maggie Cheung) yang membantu sekaligus memanfatakannya untuk banyak
proyek. Keduanya adalah pekerja keras yang berjuang untuk mewujudkan
cita-citanya masing-masing demi penghidupan yang lebih baik. Pertemanan
fungsional ini pun berkembang menjadi “friends with benefit”. Setelah
berlangsung beberapa bulan, perbedaan antara mereka dalam menyikapi
hubungan tersebut, Xiao Jun yang memiliki tunangan di kampungnya,
ditambah situasi ekonomi di Hong Kong saat itu membuat mereka harus
berpisah dan memilih jalan yg berbeda.
Setelah
beberapa tahun mereka bertemu lagi dengan kondisi impian masing-masing
yang telah terwujud: Xiao Jun sudah memboyong dan menikahi tunangannya
(ya, yang sudah diselingkuhinya itu), sementara Li Chiao sudah menjadi
pengusaha sukses, dan hidup bersama Pao (Eric Tsang), bos mafia yang
membantu Li Chiao saat sedang bangkrut-bangkrutnya korban krisis moneter
di HK tahun 1987.
Ketika interaksi antara mereka
berlanjut, "CLBK" pun terjadi, dan justru saat itulah mereka memutuskan
bahwa mereka sebenarnya ingin untuk terus bersama. Xiao Jun dan Li
Chiao mulai memikirkan bagaimana mereka menyampaikan pengakuan kepada
pasangan masing-masing, ketika kondisi hubungan masing-masing
sebetulnya dalam keadaan tanpa masalah.
Bagaimana
selanjutnya mereka menyikapi kondisi ini dan keputusan yang harus mereka
buat, mengalir dalam jalan takdir yang berlaku dalam hidup mereka,
dan menunjukkan bahwa tidak mudah menyederhanakan perasaan dan pilihan
hidup, apalagi ketika melibatkan orang-orang lain.
Sebagai
sebuah film, "Comrades" sangatlah efektif menyampaikan semua emosi
dalam komplikasinya, dan menjadi salah satu film paling romantis yang
pernah diproduksi di dunia ini dalam prinsip bahwa hidup harus terus
berlanjut. Salah satu kekuatannya ada pada akting Maggie Cheung yang
hanya dengan merubah ekspresinya, tanpa banyak berkata-kata, semua emosi
dan perasaan Li Chiao dapat tersampaikan. Akting Maggie Cheung
diimbangi dengan akting Eric Tsang yang matang walau tidak banyak porsi
kemunculannya, sementara kekakuan Leon Lai dimanfaatkan dengan tepat
untuk karakternya. Didukung musik latar yang sangat kuat untuk membentuk
suasana, serta musik pop Teresa Teng yang sangat terkenal pada masa itu
dan cukup melegenda, membuat film ini secara umum pun cukup mudah untuk
disukai.
Film "Comrades" bukanlah tipe tearjerker,
bahkan tanpa unsur-unsur klise mengenai ide-ide romantisme di film,
juga tanpa hal-hal spektakuler seperti heroisme atau pengorbanan yang
berlebihan, tanpa tempat pertemuan spesial di ujung dunia atau puncak
menara. Kejadian2 di film ini seperti hal-hal casual, dalam
keseharian tokoh-tokohnya yang mungkin bisa terjadi pada siapa saja:
Bagaimana pertemuan dan perpisahan, persahabatan dan percintaan
digariskan dalam nasib setiap orang.
Seperti apa kisah
di film ini akan berakhir? Apakah penonton berharap Li Chiao & Xiao
Jun akhirnya bersatu? itukah yang kita sebut Happy ending?
Ada beberapa kemungkinan penyelesaian untuk situasi di film ini:
Versi
Hollywood: Pao terlibat kasus yang membuatnya dipenjara sementara Xiao
Ting ternyata punya selingkuhan. Akhirnya masing2 punya alasan berpisah
dengan pasangannya dan saling mengakui bahwa saling mencintai dan
mereka pun akhirnya jadian.
Versi Korea: salah satu yg
diselingkuhi kecelakaan dan cacat, dan salah satu dari Li Chiao/ Xiao
Jun akan pergi dengan kegalauan lalu bunuh diri atau mati kecelakaan
gara-gara suatu tindakan konyol, meninggalkan yg satu lagi jadi gila.
Tapi
ini adalah film Hong Kong, keegoisan mungkin akan mendapat karma, maka
kesedihan ditempuh untuk mengembalikan suatu kehidupan, ketika akhir
menjadi awal.
**************************************************
1 comment:
The best mbakk
Post a Comment