Saturday, May 15, 2010

Cintaku Berlianmu

"To kill the enemy, she would have to capture his heart....and break her own"


Se, Jie (2007)
AKA Lust, Caution
Director: Ang Lee
Cast: Tony Leung Chiu Wai, Tang Wei, Wang Lee Hom, Joan Chen



Dengan membaca tagline di atas dan sekilas sinopsisnya, kita sudah bisa mengetahui bahwa tema inti film ini sebetulnya cukup familiar. Tapi, jangan harap akan menemukan cerita seperti yang biasa kita lihat di kebanyakan film-film yang pernah kita tonton. Mengenai judulnya, sepertinya tidak perlu lagi dibahas maknanya.

Lust, Caution dibuat berdasarkan cerita pendek karya Eileen Chang, berlatar belakang sejarah politik di Cina di akhir tahun 30-an sampai awal tahun 40-an, masa pendudukan Jepang di Asia. Tokoh utama kita Wong Chia Chi (Tang Wei), seorang mahasiswi di Hongkong yang bergabung dengan kelompok drama kampus pimpinan Kuang Yu Min (Wang Lee Hom). Mereka mementaskan drama yang membangkitkan patriotisme sekaligus mengumpulkan dana untuk membantu perjuangan bangsanya melawan pendudukan. Tidak cukup begitu, mereka ingin turun lebih jauh ke dalam perjuangan tersebut. Lagi-lagi di bawah pimpinan Kuang Yu Min, disusunlah rencana untuk membunuh seorang pengkhianat bangsa, pejabat pemerintahan kolaborasi Cina-Jepang, Mr. Yee (Tony Leung).

Chia Chi adalah seorang aktris dengan bakat alam yang berhasil sebagai pemeran utama dalam strategi ini. Menyamar sebagai Mrs. Mak yang suaminya selalu bekerja ke luar negeri, Chia Chi berhasil berteman akrab dengan Mrs. Yee (Joan Chen) dan dalam rangka bermain mahjong dia bisa sering mengakses rumah keluarga Yee yang memiliki pengawalan ketat. Rencana selanjutnya, Chia Chi harus berhasil memikat Mr. Yee, dan menjebaknya agar dapat dibunuh teman-temannya.

Kelompok amatir ini ternyata mendapat perhatian dari organisasi mata-mata perjuangan yang resmi. Setelah misi mereka menjadi berantakan dan gagal total, mereka justru direkrut dan dilatih untuk melanjutkan misinya dengan sistem dan keorganisasian yang lebih profesional. Wong Chia Chi pun kembali harus melanjutkan perannya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? mungkin intinya bisa kita tebak. Wong Chia Chi berhasil memikat Mr. Yee, sementara dia pun (apa boleh buat) terpikat juga. Lalu kemudian? Mungkinkah mereka bisa tetap bersama? Apakah Mr. Yee bisa memaafkan bila mengetahui WCC bermaksud membunuhnya? apakah WCC bisa memaafkan penjahat bangsanya? dan yang lebih penting, mengkhianati teman-temannya? Adakah penyelesaian yang sederhana? Pertanyaan-pertanyaan di atas memang agak meng-sinetron. Tapi percayalah, jangan harap mendapatkan jawaban memadu manis dari film Ang Lee karena di film ini terkandung juga pertanyaan: Apakah Mr. Yee dan WCC pantas mendapat simpati penonton?

Mr. Yee, adalah orang yang penuh kewaspadaan dan sulit mempercayai orang. Apakah dengan pengalamannya dalam politik, semudah itu dia terjebak oleh WCC? Hubungannya dengan WCC jelas membahayakan posisinya sendiri. Mungkin dia sebetulnya telah curiga, tapi mungkin juga dia terbutakan olah cinta, atau menutup mata dengan sengaja sementara anak buahnya sendiri sudah mengetahui dan menyelidiki mengenai WCC. Ataukah, mungkin saja dia balik menjebak WCC.

Hubungan WCC dan Mr. Yee yang terbangun tidak bisa dibilang romantis, begitu aneh dan sulit diterima. Bahkan lebih aneh dibanding romantisme Mina dan Dracula di film karya Coppola.
Tidak banyak kata-kata yang terucap di film LC sehingga kita harus bisa memaknai dialog-dialog yang minimalis itu. Lewat bahasa tubuh, ekspresi wajah, lirikan mata, sesungging senyum dan sebutir berlian, silakan penonton menebak-nebak perasaan mereka yang sebenarnya.

Bagi yang mengharapkan menonton romantisme yang manis di film ini. Sebaiknya pause saja filmnya di bagian gambar-gambar berikut:



Bukan, itu bukanlah gambar Wong Chia Chi dan Mr. Yee, tapi WCC dan Kuang Yu Min. Tentu ada bumbu cinta segi-segi di kisah ini. Selain Mr. Yee yang sudah jelas beristeri, kita bisa lihat bahwa WCC dan KYM adalah pasangan potensial. Seharusnya, jalan cerita mereka bisa berkembang menjadi romantika anak kampus, atau seperti Serial Cantik tentang teman satu unit kegiatan. Tapi, entah salah siapa (untuk gampangnya kita bisa menyalahkan KYM), demi "misi mulia" perjuangan mereka, rencana yang mereka susun menuntut begitu banyak pengorbanan; fisik, mental, dan harga diri.

Uniquely Ang Lee yang tak perlu lagi dibahas panjang lebar. Cukup dengan referensi Crouching Tiger Hidden Dragon dan Brokeback Mountain, penonton bisa mengantisipasi munculnya Lust, Caution sebagai produk tontonan yang solid bernilai seni tinggi, dengan permainan plot dan twist ending. Sayangnya, film ini dianggap tak punya negara oleh panitia Academy Award, sementara penggemar Ang Lee dan pencari tontonan yang berbeda dari yang umum, akan mendapatkan yang sesuai ekspektasinya, atau mungkin juga lebih. Kekuatan akting para aktor, detail setting, sinematografi, kostum dan musik, membuat penonton begitu terhanyut dalam alur cerita, bahkan mungkin merasa sesak oleh intensitas emosi yang mencengkeram di film ini. Sedikit melelahkan mungkin bagi sebagian orang.

Film LC sangat sensasional sekaligus kontroversial. Mendapat Rating NC-17 dan mesti disensor sekian menit untuk dapat tayang di Cina Daratan, karena begitu berani dan vulgar. Tang Wei bahkan karirnya dicekal habis-habisan oleh pemerintah Cina sampai mesti pindah domisili ke Hongkong. Tentu saja, film ini setia pada judulnya. Banyak yang mendukung dan berpendapat bahwa adegan2 "lust" yang ditampilkan Ang Lee adalah kunci dari film ini, dan bila disensor akan menghilangkan bagian penting dalam transformasi karakter tokoh-tokohnya, khususnya Mr. Yee. Mungkin, di sanalah terlihat perbedaan tipis saat "lust" yang bergeser menjadi "love", di perbatasan antara obsesi dan simpati, saat kekuatan niat menjadi kelemahan hati?

Sayangnya, film ini terlalu bagus dan terlalu indah untuk diabaikan apalagi terimbas perdebatan mengenai adegan-adegan "lust" tersebut. Mungkin tanpa adegan-adegan yang mesti sevulgar itu, bisa saja film ini tetap berpegang pada jalurnya. Dengan unsur-unsur yang ada di film ini, terutama pemeran-pemeran yang memilki kekuatan akting tanpa banyak kata, narasi keseluruhan takkan menjadi buyar dengan mengedit beberapa menit film tersebut untuk menjadikannya tontonan yang lebih nyaman bagi banyak orang. Sebagian golongan lain bahkan mencaci film itu, bukan hanya untuk kevulgarannya, tapi juga karena mengangkat tema yang dianggap mencoreng nilai-nilai perjuangan yang dilakukan dengan jalan yang lebih mulia. Kita bisa percaya, Ang Lee tahu apa yang dia buat:
After Brokeback Mountain, Ang Lee was probably free to do whatever he wished, and Lust, Caution is the result (Kozo, 2007). Tapi tidak begitu menurut pemerintah RRC.


Bagi yang belum nonton dan berminat nonton, sebaiknya jangan baca kelanjutan setelah ini. Bagi yang belum nonton dan memang tidak berminat menonton, kalau berminat baca tulisannya, boleh-boleh saja baca untuk mengisi waktu. Bagi yang tidak berminat pada tulisan ini, ya tentunya anda memang tidak sedang membaca ini sekarang.

SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!!

SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!!

SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!! SPOILER ALERT!!!!!!


Kuang Yu Min, yang manis, idealis dan patriotis tetapi begitu teganya dia menumbalkan WCC, bahkan memintanya untuk melanjutkan setelah trauma akan kegagalan misi pertama. Padahal mungkin awalnya WCC bergabung karena tertarik oleh KYM, selain juga rasa patriotisme dan rasa kesepian karena ditinggal ayahnya. Selanjutnya, mungkin WCC kembali bergabung dengan alasan yang sama, atau karena kharisma Mr. Yee, atau sekedar karena sudah kepalang.


Di tengah ketegangan WCC dkk menunggu dan mencari saat yang tepat eksekusi rencana mereka, Mr. Yee malah memberikan sepucuk amplop pada WCC. Tak disangka, isi amplop itu adalah bukti otoritas Mr. Yee yang dengan posisi dan kekayaannya dapat mengakses dan membayar berlian-berlian langka dan memberi kesempatan bagi WCC memilih yang disukainya.

Di sinilah menurut saya, bagian paling menarik dari film ini. Sementara banyak perdebatan dan pembahasan mengenai film ini yang fokus ke bagian "lust and love", saya lebih tertarik dengan bagian "love and diamond".

Saat WCC mengetahui niat Mr. Yee, pikirannya tampak bergejolak. Mungkin baginya, pemberian itu merupakan wujud rasa sayang dari Mr, Yee. Apakah itu berarti WCC adalah wanita materialis karena merasa senang mendapat perhiasan mahal yang langka? Bahkan dia memilih batu yang paling mahal dan paling spesial. Sedangkan Bagi Mr. Yee, mungkin memberikan perhiasan mahal pada seorang wanita merupakan wujud rasa sayangnya, karena tidak ada jalan lain bagi mereka. Mungkin yang dirasakan WCC adalah bahwa setelah pengorbanan dan perjuangan menghadapi perasaannya sendiri, akhirnya "terbayar" juga, bukan oleh angka harga berlian tsb. Ironis mungkin, tapi bisa dibilang inilah bagian paling romantis dari hubungan WCC dan Mr. Yee. Mungkin, mungkin, mungkin. Semua dilema itu tidak terucapkan, penonton hanya bisa menginterpretasikan sendiri apa yang tergambar pada ekspresi keduanya, dan beberapa adegan terakhir yang memiliki kekuatan luar biasa.

Mengambil kesimpulan di akhir film ini berarti menginterpretasi tatapan mata. Apakah tatapan KYM bisa berarti kekecewaan pada WCC, mengandung rasa marah, mungkin memaklumi, atau justru menyampaikan permintaan maaf, penyesalan. Sementara tatapan kosong Mr. Yee pun mengekspresikan jelas apa yang dirasakan, yang sudah dan yang akan dialaminya.


TRIVIAL
Sampai sekarang masih belum bisa menghalau trauma film Brokeback Mountain. . Waktu film Lust, Caution muncul, yang terpikir pertama adalah; siapa tuh cewek pendatang baru yang berakting dengan Tony Leung? rasanya tidak rela doi bersanding dengan yang selain Maggie Cheung, atau Faye Wong, atau A-list actresses lain.

VCD/ DVD edisi Indonesia sensornya berlebihann!! ada beberapa adegan yang sbetulnya gak perlu disensor, mengurangi makna cerita jadi makin jauh grrrr

Saya belum membaca naskah aseli cerita pendeknya, maka tidak membahas perbandingannya di tulisan ini.

Bravo Alexandre Desplat for the beautiful music

No comments: