Thursday, January 22, 2009

Mimpi lagi lagi


Tadi malam saya mimpi buaya. Ceritanya di suatu tempat ada mitos bahwa dulu ada buaya yang sangat besar menghuni daerah tersebut. Bukan tempat yang jauh, rasanya dekat-dekat tempat tinggal saya. Di lokasi tersebut ada coakan tanah berbentuk buaya besar. Di dalamnya ada beberapa buaya berukuran normal. Konon, buaya yang jaman dulu sebesar coakan tanah tersebut. Coakan itu dibuat untuk mengenang buaya besar nenek moyang buaya-buaya kecil yang sekarang berada di dalamnya.

Mimpin tersebut jadi semakin aneh. Karena lalu saya berkonsultasi dengan Tuk Bayan Tula. Bagaimana sosok ini
ujug-ujug muncul, kurang mengerti juga. Rasanya belakangan ini saya tidak sedang memikirkan Laskar pelangi atau Maryamah Karpov cs. Menurut Tuk, memang masuk akal kalau jaman dulu ada buaya sebesar itu di tempat ini. Lalu dia menunjukkan buku referensinya. Entah buku apa. Halah, sejak kapan tokoh ini jadi ilmiah begitu yah?
Bangun pagi dalam keadaan mengingat mimpi-mimpi aneh sangat melelahkan.

Satu atau dua malam sebelumnya, sekitar Selasa malam, saya mimpi hendak berangkat perjalanan pertama AM JAMADAGNI. Acara ini sebenarnya berlangsung malam minggu sebelumnya yang tidak saya ikuti. Dalam mimpi, ceritanya saya hendak berangkat bersama AM
yang juga tidak ikut dan harus melakukan perjalanan susulan. Seperti biasa saya mulai pusing dengan persiapan barang-barang yang harus dibawa. Bertahun-tahun dihantui kekhawatiran ketidak lengkapan peralatan yang akan membahayakan, dan ketakutan terlambat siap dan akan ditinggalkan.
Saya bangun di pagi hari dengan rasa lelah.

Beberapa malam sebelumnya, LAGI LAGI untuk KESEKIAN PULUH KALINYA saya mimpi kembali ke sekolah, dan akan mengahadapi ulangan matematika. Sejak saya merumuskan mimpi-mimpi yang sering terulang dalam tidurku itu, masih berkali-kali lagi saya bermimpi kembali ke sekolah. Dan semakin spesifik, yaitu dalam kekhawatiran akan menghadapi pelajaran atau ulangan matematika.

Mungkin mimpi memang ada artinya. Mungkin menurut mimpi mimpi yang berulang itu, sudah saatnya saya kembali bersekolah. Padahal saya tidak begitu berminat untuk sekolah lagi, selain kalau bisa, sekolah gratis di luar negeri untuk nambah pengalaman jalan jalan dan koleksi foto-foto gaya.
Saya tidak punya niatan mulia untuk sekolah lagi, menambah ilmu, memajukan dan menaikkan martabat bangsa, dan membagi ilmu yang saya dapat nantinya. Belum ada niat itu. Masih males.

Tapi yang paling melelahkan adalah kalau pekerjaan terbawa bawa mimpi. Sudah begitu suntuk, panik dan nyaris stressnya dari pagi sampai malam menghadapi pekerjaan yang menyebalkan, saat tidur pun aku mimpi dalam suasana sedang bekerja.
Bangun pagi....Uhh masih harus melanjutkannya.

Jadi kalau tadi malam saya mimpi buaya, berarti saya sedang tidak terlalu suntuk dengan pekerjaan. Syukurlah.





No comments: