Saturday, March 09, 2013

GF*BF

AKA Girlfriend*Boyfriend,  AKA 女朋友。男朋友  
Taiwan, 2012
Director: Yang Ya-Che  
Writer  : Yang Ya-Che
Cast     : Joseph Chang, Guey Lun-Mei, Rhydian Vaughan, Bryan Chang Shu-Hao



BF*GF mengisahkan cinta segitiga antara tiga orang sahabat sejak masa SMA: seorang pemudi dan dua pemuda.
Film yang unik dan cukup menyegarkan karena tidak seperti kisah ala "serial cantik" dengan tokoh wanita yang mendua di antara dua pria yang masing2 punya kelebihan sehingga para penonton fanatik pun perlu terbagi menjadi "tim pendukung" untuk masing-masing tokoh pria. Film ini juga bukan tentang pertemanan tahunan yang berujung ke prospek cinta sejati seperti yang banyak di sit-com dan rom-com Hollywood, dan bukan drama mengharu biru yang berujung tragis berlebihan ala Korea. BF*GF berisikan kisah hidup dalam suatu pola hubungan antara manusia, yang unik, aneh, bahkan agak menyebalkan, tapi juga mungkin terasa familiar

Walaupun mengandung hal klise seperti suatu situasi “terminal illness”, film ini berhasil menampilkan sebagian proses jalan kehidupan manusia, percintaan dan persahabatan dengan caranya yang khas. BF*GF berlatarkan empat periode waktu dengan situasi politik berbeda di Taiwan, menunjukkan pendewasaan masing-masing tokoh dan apa yang terjadi pada hubungan antara mereka pada tiap periode.

Sebetulnya cukup jelas siapa yang menyukai siapa di antara mereka, tapi apa yang lalu terjadi dan bagaimana mereka menyikapinya banyak mengundang pertanyaan. Dalam rentang antara tiap periode waktu yang ditampilkan, tidak jelas apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang membuat tokoh-tokohnya mengambil keputusan-keputusan tertentu. Mungkin ini kekurangan dalam pembuatan alur cerita, mungkin karena tidak cukup waktu untuk menampilkan semuanya atau mungkin sengaja supaya penonton menebak-nebak dan membuat persepsi sendiri. Ada beberapa kata kunci dan adegan-adegan kunci yang memberi penjelasan sebab-akibat suatu kejadian. Tapi sepertinya masih tidak cukup, beberapa hal perlu disimpulkan/ ditebak-tebak oleh penonton.

Dengan segala ketidakjelasan dan hal-hal yang membingungkan, setiap adegan film ini tetap memiliki kekuatan dalam menyampaikan manis-pahit-getir yang terjadi dalam kehidupan dan hubungan antara ketiga tokoh. Film ini dibuka dengan adegan yang cukup heboh menggertak dengan lucu, lalu ditutup dengan beberapa frame gambar yang menyentuh. Kita mungkin tidak tahu mau berpihak kepada siapa dan harus mengharapkan pasangan mana yang berakhir bahagia, tapi film ini berakhir dengan solusi yang bisa dianggap paling baik bagi mereka.
Performa para pemeran sangat baik menampilkan dinamika dan transformasi karakter dalam rentang waktu dari masa remaja sampai dewasa. Guey Lun-Mei menang Golden Horse 2012 untuk perannya di sini.

Yang menyebalkan dari film produksi negara2 yang hurufnya tidak bisa kita baca adalah ketika subtitle tidak muncul untuk tulisan2 yang tidak diucapkan para pemerannya. Apalagi di film ini ada satu adegan dua tokohnya berkomunikasi dengan menulis (menggambar) dengan gerakan jari di telapak tangan temannya. Apa yang ditulis saja saya tidak bisa mengikuti dari gerakannya, apalagi tahu artinya. Akhrnya saya berhasil mendapat contekan dari blog orang.
Lima menit terakhir film ini adalah bagian yang paling keren untuk diulang-ulang, lagu penutup dengan montage nostalgia. Setiap subtitle menmunculkan kata “tears” rasanya jadi memang pingin nangis. Menurut saya film ini bukan tipe mehek-mehek atau “tearjerker”, tapii….hauaaaaaaaaaaa! hoaaaa!!!

2 comments:

Ashlynx said...
This comment has been removed by the author.
Ashlynx said...

jadi, tulisan apa yang mereka tulis di tangan pas di samping kolam renang?